JAMBICORNER.COM, TANJAB BARAT – Gelombang protes warga Pematang Lumut terhadap PT PetroChina International Jabung Ltd terus berlanjut. Setelah sebelumnya massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pematang Lumut Bersatu menyeruduk kantor PetroChina di Betara, Tanjung Jabung Barat, kini upaya mediasi yang digelar pemerintah daerah justru menemui jalan buntu.
Aksi warga pada Rabu (10/9/25) menuntut penghapusan nepotisme, penyingkiran mafia ketenagakerjaan, serta prioritas perekrutan tenaga kerja bagi masyarakat lokal. Spanduk dengan tulisan “Kami Ingin Kerja” dan “Hapus Nepotisme” mewarnai demonstrasi yang berlangsung panas.
Namun, pimpinan PetroChina tidak hadir langsung dalam pertemuan, melainkan hanya diwakili pihak humas. Warga kemudian diarahkan untuk melanjutkan dialog di kantor Camat Betara.
Mediasi yang difasilitasi Camat Betara dan dihadiri perwakilan Disnakertrans Tanjab Barat berlangsung cukup alot, namun belum menghasilkan kesepakatan.
“Hasil mediasi tadi cuma mempertemukan kami bersama subkontraktor dan PetroChina, tapi belum ada keputusan soal tuntutan kami,” tegas R. Sinaga, koordinator aksi.
Ia mengingatkan, jika dalam lima hari ke depan tidak ada kejelasan, aksi akan kembali digelar dengan massa yang lebih besar.
“Sebenarnya kami tidak mau demo seperti ini. Tapi kalau suara kami diabaikan, kami siap turun lagi,” ujarnya.
Warga juga menyoroti praktik perekrutan pekerja oleh subkontraktor PetroChina yang dinilai lebih banyak mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah, bahkan diduga tanpa izin resmi.
“Pekerjaan itu bisa kami lakukan. Tidak logis kalau izin diberikan untuk pekerja luar, sementara masyarakat lokal dikesampingkan,” ujar salah satu massa.
Mereka menegaskan, perusahaan yang berdomisili di Tanjab Barat seharusnya memberi dampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar, bukan justru menambah pengangguran.
Aksi ini mencerminkan kekecewaan mendalam warga lokal terhadap perusahaan besar yang beroperasi di wilayah mereka, dan bisa menjadi gelombang protes lebih besar jika tuntutan tak segera ditanggapi.