IMM Kecam Keras Sikap PetroChina, Siap Kawal Tuntutan Warga Pematang Lumut: Utamakan Pekerja Lokal

IMM Kecam Keras Sikap PetroChina, Siap Kawal Tuntutan Warga Pematang Lumut: Utamakan Pekerja Lokal

Kabid Hikmah DPD IMM Provinsi Jambi, Danil Febriandi, menegaskan pihaknya mengecam keras sikap PetroChina (Jambicorner.com).

JAMBICORNER.COM, JAMBI – Gelombang protes warga Pematang Lumut terhadap PT PetroChina International Jabung Ltd terus menguat. Demonstrasi yang berlangsung di Betara, Tanjung Jabung Barat, Rabu (10/9/25), kembali menyoroti dugaan praktik nepotisme, mafia ketenagakerjaan, hingga pengabaian hak masyarakat lokal untuk mendapatkan kesempatan kerja.

Kabid Hikmah DPD IMM Provinsi Jambi, Danil Febriandi, menegaskan pihaknya mengecam keras sikap PetroChina yang dianggap meremehkan aspirasi masyarakat.

“Apa yang disampaikan masyarakat sepenuhnya hak mereka. Perusahaan seharusnya memberikan apa yang sudah menjadi hak masyarakat, salah satunya pemberdayaan tenaga kerja lokal,” ujar Danil.

Menurutnya, tindakan perusahaan yang hanya mengutus humas untuk menemui massa dan kemudian mengarahkan pertemuan ke kantor camat justru menunjukkan sikap seolah ingin melempar tanggung jawab.

“Ini bisa memecah belah masyarakat dengan pemerintah setempat. Sikap PetroChina jelas tidak menghargai warga,” tegasnya.

Danil juga menyoroti persoalan paling krusial, yakni praktik perekrutan tenaga kerja oleh subkontraktor PetroChina yang dinilai lebih banyak mendatangkan pekerja luar bukan pekerja loka, bahkan diduga tanpa izin resmi.

 “PT PetroChina menganggap demo warga hal biasa hingga tak terlalu dihiraukan. IMM Jambi siap mengawal hingga perusahaan memberikan hak masyarakat,” tandasnya.

IMM memastikan, jika dalam waktu dekat tidak ada solusi konkret, pihaknya siap turun langsung bersama masyarakat.

“Bahkan jika diperlukan, IMM Jambi akan berada di barisan terdepan aksi untuk memperjuangkan aspirasi warga Pematang Lumut,” tegas Danil.

Sementara itu, upaya mediasi yang digelar pemerintah daerah di kantor Camat Betara bersama perwakilan Disnakertrans Tanjab Barat belum menemukan titik terang.

Koordinator aksi, R. Sinaga, menegaskan mediasi hanya sebatas pertemuan tanpa keputusan jelas. “Kalau lima hari ke depan tidak ada kejelasan, kami akan turun lagi dengan massa yang lebih besar,” ujarnya.

Aksi massa kemarin ditandai dengan bentangan spanduk bertuliskan “Kami Ingin Kerja” dan “Hapus Nepotisme”, mencerminkan kekecewaan mendalam masyarakat lokal. 

Warga menilai, keberadaan perusahaan besar seperti PetroChina seharusnya membawa dampak positif bagi ekonomi sekitar, bukan justru menambah jumlah pengangguran.

Gelombang protes yang semakin meluas ini menjadi peringatan serius bagi PetroChina. Jika tuntutan warga tak segera direspons, aksi lanjutan berpotensi lebih besar dan berisiko mengganggu stabilitas investasi di daerah.