JAMBICORNER.COM, JAMBI- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Nusantara Provinsi Jambi turun ke jalan, menuntut transparansi dan akuntabilitas pembangunan proyek Islamic Center Jambi, atau proyek multiyears senilai Rp 150 miliar ini.
Pada Rabu, 18 Juni 2025. Aksi dimulai di kawasan Simpang BI, Telanaipura. Massa melakukan orasi dan membakar ban sebelum bergerak ke Kantor Gubernur Jambi untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.
Amat disayangkan, aksi ini bukan ditanggapi langsung oleh gubernur Jambi Al Haris, bersama kadis PUPR Provinsi Jambi, Muzakir saat mahasiswa membawa aspirasi masyarakat yang kecewa dengan pembangunan Islamic Center.
Mereka melainkan diterima oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Arief Munandar, Plt Kepala Kesbangpol Amidy, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Islamic Center Iwan Syafwadi yang juga anak buah Muzakir.
Fahri, salah satu koordinator aksi, merasa kecewa dengan sikap para petinggi daerah, sementara dirinya bersama rombongan ingi mempertanyakan wujud fisik bangunan Islamic Center yang dinilainya tidak sebanding dengan nilai anggaran sebesar Rp 150 miliar. Ia menuding proyek tersebut tidak transparan dan berpotensi menyimpan banyak kejanggalan.
“Kalau kita logikakan, ini di luar ekspektasi kami. Dana sebesar itu, tapi bangunan dan fasilitasnya terlihat biasa saja. Kami butuh penjelasan rinci dari pemerintah,” tegas Fahri.
Tak hanya itu, mahasiswa menyoal tambahan anggaran Rp 13 miliar pada masa pemeliharaan, yang dinilai janggal dan tidak masuk akal.
Mereka menilai proyek Islamic Center, yang semula digadang-gadang sebagai ikon keislaman Provinsi Jambi, kini justru menyisakan banyak tanda tanya.
“Kami akan terus mengawal proyek ini. Jangan sampai uang rakyat sebesar itu hanya habis untuk bangunan yang tak sebanding dengan harapan masyarakat,” ujar Ikhsan, mahasiswa lainnya.
Belum di ketahui pasti apa alasan dari Gubernur Jambi Al Haris, bersama Kadis PUPR, Muzakir tak hadir langsung di tengah keresahan masyarakat yang di sampaikan oleh mahasiswa.