JAMBICORNER.COM, JAMBI – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Jambi lakukan aksi di depan Polda Jambi, bersama empat cabang, HMI Cabang Batanghari, Tanjabtimur, Sarolangun dan Jambi.
Aksi ini, mengecam keras dugaan tindakan represif yang terjadi di lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi.
Dalam sebuah insiden yang mencoreng marwah kampus sebagai lembaga pendidikan dan pusat intelektualitas, kader HMI menjadi korban penganiayaan fisik dan pelecehan simbol organisasi dalam sebuah kegiatan kemahasiswaan.
Peristiwa ini bukan sekadar pelanggaran etika, melainkan serangan langsung terhadap semangat demokrasi kampus yang selama ini menjadi nafas bagi para mahasiswa untuk menyuarakan kritik dan aspirasi.
Penginjakan bendera HMI dan pencopotan paksa spanduk organisasi adalah tindakan provokatif yang merendahkan nilai perjuangan dan simbol perjuangan organisasi mahasiswa.
HMI Badko Jambi tidak tinggal diam. Mereka mengumumkan akan menggelar aksi damai di depan Polda Jambi dengan tiga tuntutan tegas.
Dalam pengusutan tuntas penganiayaan yang menimpa kader HMI, termasuk proses hukum yang adil bagi semua pihak yang terlibat.
Investigasi menyeluruh atas penghinaan terhadap simbol organisasi, yang merupakan pelecehan ideologi tidak bisa ditoleransi.
Penolakan terhadap praktik represif yang menggerogoti demokrasi kampus dan pembungkaman aspirasi mahasiswa.
“UIN STS Jambi harus menjadi ruang terbuka bagi kebebasan berpendapat dan bukan tempat intimidasi,” tegas Ozi, Senin (1/9/2025).
Dalam pernyataannya, Wakil Kepala Polda Jambi, Brigjen Pol Mirza Mustaqim, mengapresiasi kedatangan masa aksi dan memastikan pihaknya akan menuntaskan kasus pengeroyokan ini.
“Kami akan segera tuntaskan pengeroyokan ini,” katanya.
Sementara itu, Dir Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Jimmy Cristian Samma, menambahkan bahwa proses penyelidikan sedang berjalan.
“Kami membutuhkan saksi dan dokumentasi seperti video untuk memperkuat penyelidikan agar kasus ini terang benderang,” jelasnya.
Serta HMI Badko Jambi berjanji akan terus mengawal proses ini hingga keadilan ditegakkan dan marwah organisasi kembali pulih, menandai perjuangan yang tak akan berhenti sampai kebenaran diakui.