Dampak Karhutlah Ancam Kesehatan Masayarakat, FKDM Ingatkan Pemerintah Berantisipasi

Dampak Karhutlah Ancam Kesehatan Masayarakat, FKDM Ingatkan Pemerintah Berantisipasi

Sigit Eko Yuwono, Ketu Forum Kewaspadaan Dini Masyarkat (FKDM) Provinsi Jambi (Jambicorner.com)

JAMBICORNER.COM, JAMBI - Provinsi Jambi measuki musim kemarau. Berdasarkan data terkir BPBD Provinsi Jambi dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) seluas 115 hektar lahan terbakar.

Namun kebakaran di tahun ini tidak separah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai ribuan hektar data per bulan Juli.

Tentu berbagai kecemasan dan ketakutan datang dari masyarkat Jambi, pasalanya berkaca dari tahun-tahun sbelumnya, dampak dari karhutla selain merugikan prekonomian masyarkat juga mengacam kesehatan masyarkat.

Sigit Eko Yuwono, Ketu Forum Kewaspadaan Dini Masyarkat (FKDM) Provinsi Jambi, mengatakan, Provinsi Jambi termasuk salah satu wilayah yang potensial terjadi karhutla setiap musim kemarau terutama di kawasan hutan, lahan perkebunan kelapa sawit dan lahan gambut.

Karlahut dapat terjadi akibat faktor alam maupun ulah manusia. Untuk itu deteksi dini dan cegah dini sangat penting dilakukan oleh instansi terkait, pemda dan akan lebih efektif jika melibatkan unsur masyarakat setempat.

“Karhutla bukan saja merugikan ekosistem secara umum tetapi juga merugikan perekonomian dan kesehatan masyarakat,” kata pengamat yang sering di sapa mbah Sigit itu, Selasa (6/8/24). 

Untuk itu, lanjutnya, perlu himbauan terus menerus kepada perusahaan-perusahaan pemegang izin perhutanan, perkebunan dan masyarakat untuk selalu waspada dan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. 

“Untuk mengantisipasi dampak karhutla terhadap kesehatan masyarakat akibat asap dan partikel debu maka instansi terkait dan pemerintah daerah, melalui dinas kesehatan, rumah sakit dan puskesmas, perlu menyiapkan langkah konkrit dengan menyiapkan tenaga medis, obat-obatan ispa dan masker untuk masyarakat terdampak,” bebernya.