JAMBICORNER
.COM, JAMBI - Satreskrim Polresta Jambi telah memeriksa para terduga pelaku
pengeroyokan terhadap MRRU, anggota DPRD Provinsi Jambi.
Pemeriksaan
berlangsung di Unit PPA Polresta Jambi. Pihak Polresta membenarkan adanya
pemeriksaan para terduga pelaku tersebut.
"Ya
benar, sudah diambil keterangan oleh pihak penyidik. (Para terlapor) udah
diperiksa," ujar Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy Haryadi, Kamis, 30
Januari 2025.
Asal
tahu saja, MRRU korban dugaan tindak pidana brutal oleh mertuanya berinisial
IY, juga merupakan pensiunan ASN Guru BK SMPN 1 Kota Jambi. Bersama istri, Z,
dan anaknya WIP (istri MRRU).
WIP
sendiri adalah ASN dokter gigi di RSUD Ahmad Rifin Muaro Jambi. Video dari
kejadian tersebut tersebar di media sosial, memperlihatkan betapa brutalnya
kekerasan yang dialami oleh MRRU, yang telah tidak tinggal serumah dengan WIP.
Terjadi pada Kamis lalu, sekitar jam 3 sore, 9 Januari 2025, di perumahan
Aurduri, Kota Jambi.
Berawal
dari kehadiran MRRU ke rumah itu disertai dengan kue dan susu, menunjukkan
niatnya yang datang baik dan penuh kedamaian. Datang dengan tujuan untuk
bertemu putranya yang berusia 4 tahun setelah dua bulan terpisah.
Ketika
sampai, ia bertemu dengan IY dan langsung mengucapkan Assalamu'alaikum disertai
menyampaikan tujuannya untuk melihat putranya. Ia disuruh menunggu di toko baju
milik Z.
Setelah
diizinkan masuk ke dalam rumah dan bertemu dengan putrana, mereka bermain
bersama di dalam toko baju itu.
"Saya
diizinkan masuk oleh IY ke dalam toko. Setelah dipersilahkan masuk tepat di
dalam kamar WIP, anak saya melihat langsung berlari ke saya dan memeluk. Lalu
saya pun menggendong, dan berbisik kepada saya: Ba, tolong ER Ba,"
Saat
bermain, WIP selalu memegangi kaki putra mereka sehingga MRRU merasa tidak
nyaman hingga menegur WIP, mengingat momen berharga ini sudah lama
dinantikannya.
"Saya
akan berangkat umroh pada tanggal 19 Januari 2025, saya sudah 2 bulan tidak
bertemu dengan anak saya, maka saya datang untuk mengunjungi anak saya dengan
membawa kue dan susu kesukaannya," ujarnya dihadapan puluhan wartawan dan
penggiat media sosial di salah satu hotel di Kota Jambi, Rabu lalu, 15 Januari
2025.
Terjadi
cekcok mulut keduanya dan tarik menarik memperebutkan anak. Yang kemudian
disusul dengan tindakan kekerasan fisik oleh IY dan Z merupakan mertua, yang
ikut campur tangan untuk merebut anak tersebut.
Peristiwa
ini memicu kerumunan warga yang menyaksikan kekerasan tersebut. Akibat
pengeroyokan, MRRU harus menjalani perawatan intensif di RSUD Raden Mattaher
Jambi karena mengalami luka-luka memar di tengkuk, lecet di punggung, luka di
punggung diduga oleh benda tajam, serta luka bekas gigitan di lengan, hingga
merobek bajunya.
"Saya
tidak melakukan perlawanan apapun," katanya.
Kedatangan
dia sengaja meminta saudaranya bernama Salam untuk menemani, mengingat ia
pernah dikejar menggunakan pisau oleh adik kandung WIP berinisial A tanpa
alasan yang jelas. Sayang, A tidak ditindak secara tegas. Laporan ini
dihentikan oleh pihak Kepolisian Sektor Telanaipura.
"Saya
ingin menggendong dan bermain dengan anak saya, sebelum berangkat umroh. Saya
malah dikeroyok oleh saudari WIP, ibu dan ayahnya, serta para bodyguard
sekaligus tetangga dari WIP yang sebenarnya tidak mengetahui asal muasal
keributan kami, sampai terjadi tarik menarik yang dilakukan oleh saya dan WIP.
Saya tidak melakukan perlawanan apapun, saya hanya fokus kepada ER karena
posisi ER dalam pelukan saya, saudari WIP hanya berusaha bagaimana ER tetap
bisa berada dalam penguasanya," ucapnya lagi.
Ia
juga mengungkapkan hasil pemeriksaan psikolog di Jakarta, putranya mengalami
traumatis sejak tinggal bersama WIP karena merasa tertekan. Ia turut
memperlihatkan ketika putranya diambil paksa dari tangan pangkuan ibu MRRU di
Jakarta.
Ia
berharap agar polisi dapat mengusut laporannya dengan serius. Dengan
bukti-bukti yang telah ditunjukan.