Tempo Beritakan 100 Hari Kerja Gubernur Jambi : Tunjukkan Langkah Strategis

Tempo Beritakan 100 Hari Kerja Gubernur Jambi : Tunjukkan Langkah Strategis

Gambar Gubernur Jambi Al Haris dan Wakil Gubernur Abdullah Sani. *Berita dikutip dari media Tempo

JAMBICORNER.COM, JAMBI -  Memasuki seratus hari masa kepemimpinan Gubernur Al Haris, Pemerintah Provinsi Jambi mulai menunjukkan arah pembangunan yang terstruktur. Pemerintah fokus memperkuat fondasi pembangunan manusia, mempercepat pemulihan ekonomi, dan menetapkan program prioritas yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Selama lima tahun ke depan, arah pembangunan Jambi akan berporos pada Program Jaringan Majukan Jambi atau Pro-Jambi. Program ini dibagi dalam lima pilar utama: Pro-Jambi Cerdas, Sehat, Tangguh, Responsif, dan Agamis—masing-masing menyasar aspek penting dalam kehidupan masyarakat.

Dua fokus awal, yaitu Pro-Jambi Cerdas dan Pro-Jambi Sehat, menjadi landasan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Di bidang pendidikan, bantuan diberikan kepada pelajar SMA/SMK dari keluarga tidak mampu, termasuk beasiswa kuliah dari jenjang S1 hingga S3. Selain itu, pendidikan vokasi diperkuat lewat kerja sama dengan dunia usaha.

Di sektor kesehatan, pemerintah memberikan subsidi iuran BPJS bagi warga kurang mampu, serta dukungan gizi untuk ibu hamil, balita, dan remaja. Gaya hidup sehat juga aktif dipromosikan.

Untuk mendorong ketahanan ekonomi, Pro-Jambi Tangguh dirancang dengan program bantuan rumah layak huni, dukungan modal untuk UMKM dan startup, pelatihan kerja untuk anak muda, dan penyediaan bursa kerja. Pemerintah juga memperkuat perlindungan sosial untuk pekerja rentan dan menyediakan akses kredit murah bagi pelaku usaha kecil.

Tak hanya itu, sektor pertanian, peternakan, perikanan, hingga kehutanan juga diberi perhatian melalui pengadaan infrastruktur pendukung demi meningkatkan hasil produksi.

Kelompok rentan tak luput dari perhatian. Melalui Pro-Jambi Responsif, pemerintah memberikan perlindungan sosial bagi penyandang disabilitas, lansia, dan anak terlantar. Desa-desa juga didorong untuk ikut dalam gerakan Desa Bersih Narkoba sebagai upaya menjaga ketahanan sosial.

Sementara itu, Pro-Jambi Agamis menekankan pentingnya nilai-nilai keagamaan. Pemerintah memberikan insentif kepada guru mengaji, pegawai syara, dan pondok pesantren, serta meluncurkan program umrah gratis dan target satu hafiz per desa.

Saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029, Gubernur Al Haris menegaskan pentingnya penyelarasan antara program daerah dan pusat. Ia menyebut sinergi lintas wilayah sebagai kunci keberhasilan implementasi program-program pembangunan. “Musrenbang ini penting untuk memastikan semua kegiatan daerah hingga pusat sejalan,” ujarnya, Rabu, 21 Mei 2025.

Stabilitas ekonomi Jambi juga menjadi fokus. Gubernur memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini berada di angka 4,55 persen. Angka pengangguran tercatat 4,48 persen, tingkat kemiskinan menurun menjadi 7,26 persen, dan inflasi berhasil dijaga di angka 2,1 persen.

RPJMD Jambi ini disusun mengacu pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, dengan visi besar Jambi MANTAP: Berdaya Saing dan Berkelanjutan 2029. Tiga misi utama ditetapkan, yaitu memperbaiki tata kelola pemerintahan, meningkatkan daya saing sektor unggulan, dan mendorong pembangunan berkelanjutan berbasis SDM.

Sebanyak 12 program prioritas telah ditetapkan. Program ini mencakup digitalisasi pelayanan publik, penguatan fiskal daerah, pengembangan UMKM, dan peningkatan sektor pendidikan, kesehatan, logistik, serta energi.

Keseluruhan strategi ini ditujukan untuk memperkecil kesenjangan antarwilayah di Provinsi Jambi. Gubernur Al Haris bersama para bupati dan wali kota juga telah berdiskusi langsung dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR, membahas percepatan pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda, seperti jalan, irigasi, dan proyek pengendalian banjir.

Menurut Al Haris, kunci utama terletak pada komunikasi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan begitu, pembangunan bisa merata dan benar-benar memberi dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.