Oknum Kades Pulau Batu Muaro Bungo Diduga Melakukan Pemukulan Terhadap Remaja

Oknum Kades Pulau Batu Muaro Bungo Diduga Melakukan Pemukulan Terhadap Remaja

Inilah foto luka ditubuh Arroyan, remaja 16 tahun, diduga merupakan korban pemukulan oknum kepala desa (Jambicorner.com/Lim).

JAMBICORNER.COM, Muaro Bungo - Inilah foto luka ditubuh Arroyan, remaja 16 tahun, diduga merupakan korban pemukulan oknum kepala desa di kabupatan Muaro Bungo lebih tepatnya di desa Pulau Batu, Jujuhan Ilir, Kabupaten Muaro Bungo. 

Kronologinya dituturkan oleh Arroyan selaku korban didampingi Pamannya, Taufik kepada tim redaksi. Dikatakan Taufik, kejadian ini terjadi pada 10 Mei 2025, sekira pukul 22.00. Awal mula Royyan yang merupakan pelajar MAN di Kota Muaro Bungo ini sedang pulang kampung. Malam itu, dituturkan oleh Taufik, Royyan bersama rekan-rekannya sedang duduk menikmati waktu malam bersama rekan-rekannya disebuah warung bertepatan di depan rumah Kepala Desa berinisial M-A. Lanjutnya, Sang Kepala Desa tersebut langsung mendatangi Royyan dan teman-teman. Sambil membawa kayu dan tampak emosi, Kepala Desa tersebut menanyakan dalam bahasa jambi "Ngapo ribut-ribut" Jelas Taufik. 

Taufik menambahkan, Royyan saat itu baru saja datang ke tempat perkumpulan teman temannya itu, lalu menjawab bahwa dirinya tidak membuat keributan karena baru saja datang. 

"Aku ndak ado ribut-ribut, aku baru sampai sini" ucap Royyan jelas Taufik. 

Lanjut Taufik, sang Kepala Desa tiba-tiba langsung menghujamkan kayu kepada ponakannya diarea bokong, kemudian memukul punggungnya. Puncaknya, kayu tersebut ingin dilayangkan ke kepala Royyan namun Royyan berhasil menahan yang membuat tangannya luka. Taufik menuturkan, pemukulan tidak berhenti disitu saja, sang kepala desa itu kemudian langsung menampar Royyan hingga royan menangis mengadukan kejadian tersebut ke keluarganya. 

"Aku dak terimo ponaan aku di sikso kayak gitu. Tangannyo luko, punggung jugo luko " Tegas Taufik. 

Terakhir, Taufik mengatakan di kejadian tersebut ada 4 orang yang membenarkan kejadian penganiayaan itu. Barang bukti kayu yang dilakukan untuk memukul Royyanpun berhasil didapatkan. 

Diketahui, hingga saat ini dugaan kejadian penganiayaan ini belum dilaporkan pihak keluarga ke aparat kepolisian. 

Disisi lainnya, tim redaksi telah menghubungi Kades Pulau Batu Muaro Bungo untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut melalui sambungan telvon. Berdasarkan informasi yang diperoleh, sang kepala desa membantah semua penjelasan Royyan dan pamannya Taufik. Menurutnya, ia tidak melakukan pemukulan yang mengarah ke kekerasan, karena yang bersangkutan masih ada hubungan kekeluargaan. Kejadian yang dijelaskan Taufik jam 10 malampun dibantah, ia justru mengatakan kejadian jam 12 malam. 

"Sayo dak ado memukul Royyan begitu nian, Royyan tu masih keluarga sayo, Cucu jatuhnyo. Memang anak tu nongkrong sampai jam 12. Ado laporan wargo orang tu ribut meraung-raung teriak-teriak, sayo pukul dio bagian pantatnyo"

MA juga mengklarifikasi, adapun bagian punggung dan tangan yang lecet bisa jadi menurutnya karena terpeleset. Ia mengatakan saksinya ada yakni pemilik warung yang kerap disapa "Pak Haji"

"Bagian luko punggung dan tangan tu biso jadi jatuh tepeleset, sayo dak ado mukulnyo" Ungkap MA.