Jambicorner.com - Kondisi terhentinya pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung kembali menjadi sorotan publik dan legislatif.
Menurut DPRD Provinsi Jambi, skema pembangunan dan koordinasi antar lembaga masih menimbulkan hambatan serius yang menghalangi pelabuhan strategis tersebut untuk berjalan sesuai rencana.
Wakil Ketua DPRD, Ivan Wirata, menyampaikan bahwa letak geografis pelabuhan tersebut sangat menguntungkan karena berada di kawasan alur pelayaran internasional. Namun kenyataannya, banyak komoditas SDA Jambi masih harus diekspor melalui pelabuhan di provinsi lain, yang meningkatkan biaya logistik dan menurunkan daya saing produk lokal.
DPRD menilai, selain masalah fisik seperti dermaga dan akses jalan, juga ada permasalahan regulasi dan pembiayaan. Mereka meminta agar proyek ini segera dikembalikan pada track pembangunan melalui pencairan anggaran, pemilihan mitra yang jelas, dan closing gap antara kebijakan dan realisasi.
Gubernur Al Haris sebelumnya menyatakan bahwa pelabuhan akan diambil alih oleh Kemenhub dan tengah dicari investor swasta. Namun DPRD mengingatkan bahwa penguasaan proses dan penguatan kerangka kerja sama sangat penting agar pelabuhan tidak kembali terhenti.
Lebih jauh, Ivan mengajak anggota DPRD, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat agar bersama-sama mendorong pelabuhan ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) agar perhatian dan pendanaan makin besar. Jika tidak, potensi ekonomi yang besar bagi Jambi bisa hilang sia-sia.
Masyarakat juga disebut harus terus mendapat informasi mengenai progres pembangunan, agar koordinasi publik dan transparansi berjalan baik. “Kami mengajak masyarakat untuk ikut mengawal agar pelabuhan ini tidak cuma wacana,” tegas Ivan.
DPRD berharap pada tahun berikutnya proyek tersebut menunjukkan kemajuan nyata. Jika tidak, mereka siap meminta pertanggungjawaban pihak eksekutif dan turut mendorong audit independen agar dana publik digunakan optimal dan menghasilkan manfaat bagi rakyat.


