JAMBICORNER.COM, KERINCI - Kepala Desa (Kades) Desa Simpang Tutup, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci Jambi, diduga kuat tilap anggaran Dana Desa (DD) dari tahun 2023 hingga sekarang.
Dari pengakuan warganya sendiri dana bantuan yang ditilapnya tidak hanya satu bantuan, diantaranya bantuan langsung tunai (BLT), Dana Pemuda dan Dana BKMT.
"BLT di tahun 2023 hingga sekarang tidak pernah terealisasi ke masyarakat yang penerima BLT tersebut, diduga kuat kades gelapkan dana tersebut," kata Inisial (SA) yang juga aktivis mahasiswa Desa Simpang Tutup kepada awak media, Kamis (09/05/24).
"Baik itu pembangunan infrastruktur, dana pemuda, dana BKMT, dan dana BLT. Dana BLT yang seharusnya diperuntukkan untuk masyarakat kurang mampu, ternyata tidak pernah di realisasikan oleh kades semenjak dua tahun ini,” lanjutnya.
Tidak direalisaikan anggaran itu, kata SA, kades Simpang Tutup baru-baru ini malah membeli mobil mewah harga ratusan juta.
“Kita tau gaji kades berapa, nah sekarang sudah membeli mobil mewah, bukan itu sifat iri hati, tapi itu tidak masuk akal,” bebernya.
SA mengatakan, awal mula ia diangkat menjadi kades, ia tinggal disalah satu banguan Rumah Puskesmas yang berada di desa Simpang Tutup, selama menjabat rumah mewah, kebun dan mobil mewah pun didapatkanya.
“Setelah menjabat Dua periode, kades sudah membeli mobil dan membangun rumah yang di tambah lagi banyak memiliki ladang, sementara mobil itu sudah tiga kali di ganti semenjak menjadi kades, bahkan satu tahun belakangan ini ia membeli mobil mewah merek Pajero,” bebernya.
Menyikapi isu miring yang didengar SA tersebut, ia pun melakukan konfirmasi terhadap BPD desa Simpang Tutup. menurutnya, BPD semestinya mengetahui persoalan itu, karena setiap penyaluran anggaran pasti di ketahui oleh BPD.
Namun, keterangan yang di dapatnya dari anggota BPD tidak menjawab kebingungannya, malah BPD terkesan saling lempar bola.
"Yang mengetahui tentang dana desa adalah anggota BPD, dikarenakan anggota tersebutlah yang hadir saat musyawarah rencana pembangunan (MUSREMBANG)," paparnya.
“Sangat disayangkan, BPD malah tutup diri lepar kesana kesini sesama angota BPD,” bebernya.
Ia berharap penegak hukum segera periksa persolan ini, jangan sampai kebingungannya kian berlalur-larut.
“Tentunya ya saya kan selaku mahasiswa di desa itu, ini akan saya perjuangkan, dan saya berhapat aparat penegak hukum mengetahui ini dan menindak lanjuti atas kecurigaannya,” bebernya.
Untuk membenarkan informasi ini, awak media mencoba Konfirmasi Kepada Kades terkait. Kades mengatakan, jika ingin membeli mobil mewah seharga ratusan juta itu tidak perlu menilap Dana Desa.
"Dak perlu mengaitkan ke dana desa itu (membeli mobil mewah/red)," kata nya singkat, Rabu 15 Mei 2024.
Lebih parah, saat di mintai keterangan lainnya atas dugaan yang disampaikan masyarakatnya, kades tersebut sempat menuding wartawan hendak mencari kesalahannya.
"Dak bisa ku tanggapi (dugaan yang lain/red). Itu iko nalak-nalak kesalahan aku, itu nalak-nalak kesalahan aku,” lanjut kades sembari menyampaikan kesibukannya dan menutup pembicaraan itu. (qon).