JAMBICORNER.COM, JAMBI - Pada 27 September 2024, Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, menyambut baik inisiatif revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui program bank sampah yang digagas oleh mahasiswa Universitas Jambi. Program ini merupakan bagian dari Program Ormawa Membangun Negeri (POMN) dan bertujuan mengatasi masalah sampah serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Inisiatif ini dipimpin oleh Irfan Saputra, ketua tim POMN D3 Agrobisnis, yang merupakan salah satu dari lima tim Universitas Jambi yang lolos seleksi nasional POMN 2024. Masyarakat dan stakeholder setempat menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini, yang diharapkan dapat memberdayakan warga dalam mengelola sampah menjadi bahan daur ulang yang bernilai ekonomi.
Kepala Desa Sebapo, Asmara Dewi, menilai program ini telah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah. Ia mengungkapkan, “Bank sampah ini tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga," kata Asmara.
Program ini juga mendorong masyarakat untuk memisahkan sampah organik dan anorganik, sehingga mereka lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Dr. Forst Bambang Irawan, menekankan bahwa program ini adalah contoh konkret keterlibatan mahasiswa dalam pengembangan desa melalui inovasi yang berkelanjutan.
Dukungan juga datang dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian, Dr. Fuad Muchlis, yang menegaskan pentingnya penerapan ilmu mahasiswa dalam proyek nyata. Ir. Arsyad Lubis, Kepala Program Studi D3 Agribisnis, dan dosen pembimbing Riri Oktari Ulma, juga mengapresiasi dedikasi mahasiswa dalam menjalankan program ini.
Warga setempat, seperti Suharto, menyatakan rasa syukur atas manfaat ekonomi yang diperoleh dari program bank sampah. “Kami sekarang lebih memahami pentingnya pengelolaan sampah,” ujarnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, bank sampah di Desa Sebapo diharapkan dapat beroperasi secara berkelanjutan dan menjadi model bagi desa lain dalam pengelolaan sampah yang mandiri dan efektif. Program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak signifikan untuk kesejahteraan dan lingkungan.