JAMBICORNER.COM, JAMBI- Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman, mengikuti rapat pengendalian inflasi daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Senin (9/1/2023).
Inflansi memang menjadi hal terpenting di berbagai daerah, usai mendapat teguran dari Mentri, pemeritah Provinsi Jambi berupaya keras dalam mengatasi inflansi untuk tahun 2023 nantinya.
Sudirman dalam wawancara menjelaskan “Terkait inflansi di Provinsi Jambi, melalui Zoom meeting mingguan setiap hari Senin yang mencangkup Provinsi, Kabupaten/Kota dan secara umum ini adalah zoom meeting pertama, namun bukan zoom meeting diawal tahun, karena pada tanggal 2 dan 9 pernah dilakukan zoom meeting," ujarnya, Senin (9/1/23).
Lebih lanjut ia juga menyampaikan ada beberapa komunitas yang memicu inflasi di Provinsi Jambi yakni termasuk, cabe merah, cabe ijo dan cabe rawit.
“Beberapa komunitas yang memicu inflasi di Provinsi Jambi yakni termasuk, cabe merah, cabe ijo dan cabe rawit, dan untuk ini bisa kita jadikan pembelajaran untuk kita bisa makin solid dalam mengatasi mengendalikan inflansi di tahun 2023, kemudian tadi juga sudah di sampaikan realisasi pendapatan oleh bapak mentri bahwa kita sudah di atas 100%, Kemudian terkait dengan realisasi belanja kita berada diposisi 93% karena ada realisai didana Pendidikan dan juga di PLUD belum masuk,” jelasnya.
Tak cuman itu Provinsi Jambi juga mendapat teguran dari Mentri, karena ada beberapa laporan yang belum dimasukan.
“Namum kita juga dapat teguran dari Menteri, namun bukan propinsi, ada satu Kabupaten yang tidak pernah memberikan laporan,dan juga tidak ada upaya untuk mengatasi inflasi yaitu Kabupaten Merangin dan nanti kita akan berkirim surat kepada Kabupaten Merangin untuk ikut serta pro aktif terhadap kondisi dalam mengatasi inflansi,”sampainya .
Ia juga menyampaikan “Catatan dari pak mentri tidak ada upaya kongkrit, apakan ada operasi pasar apakah memberi bantuan apakah semacam sidak, tidak ada upaya dan itu menjadi catatan mentri dalam negri tidak ada upaya konkrit, bisa jadi ada tapi tidak dia laporkan bisa seperti itu,” terangnya.
Menurutnya Yang menjadi ukuran dalam laporan ada dua daerah yakni Kota Jambi dan Kabupaten Bungo kalua dikombinasikan masih 6,35% dilaporkan pada 22 desember 2022 kemarin. Masih dalam kategori aman namun tetap akan dibenahi, karena nasional posisinya 5.51%.
“Seperti biasa kita akan mengadakan rapat keordinasi terlebih dahul dan yang ke-2 di intervensi, bagaiman interprensinya ya jualan cabe, untuk stok memadai, hanya saja kita koordinasi lagi dengan BI, bulog, dan lainnya untuk membangun kebersamaan di tahun 2023 lebih solid lagi, sehingga inflansi kita di tahun 2023 bisa dibawa ditingkat nasional,”tutupnya. (ynt)