Peletakan Batu Pertama Rumah Sakit Kelas D, Adirozal : Dapat Dioperasikan Pada Bulan Februari Mendatang

Peletakan Batu Pertama Rumah Sakit Kelas D, Adirozal : Dapat Dioperasikan Pada Bulan Februari Mendatang

JAMBICORNER.COM, KERINCI - Pembangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama yang berlokasi di Pondok Pulau Sangkar, Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci telah resmi dimulai. Acara ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Kerinci, Dr. H. Adirozal, M.Si.

Bupati Kerinci Adirozal menyampaikan bahwa mengandalkan dana APBD saja tidak cukup untuk membangun Rumah Sakit Kerinci, terlebih Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MHA Thalib telah diserahkan ke Sungai Penuh. Oleh karena itu, Bupati Adirozal mengajukan proposal ke Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan dukungan dana.

"Kami berharap pembangunan dapat selesai dalam waktu 7-8 bulan, sehingga diharapkan dapat dioperasikan pada bulan Februari mendatang," kata Adirozal. 

Bupati Kerinci Adirozal berharap Rumah Sakit Kelas D Pratama di Bukit Kerman dapat menjadi rumah sakit spesialis guna meningkatkan nilai jualnya.

"Kami berharap keberadaan Rumah Sakit Tipe D Pratama dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas," bebernya.

"Semoga pembangunan rumah sakit ini berjalan dengan baik dan dapat segera memberikan pelayanan kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Kerinci," tutupnya. 

Sementra itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Hermendizal, menyampaikan bahwa pada tahun 2018, Bupati Kerinci Adirozal merencanakan pembangunan dua rumah sakit tipe D di Kabupaten Kerinci. 

"Dalam rangka mewujudkan rencana tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci segera mencari lokasi yang sesuai untuk pembangunan kedua rumah sakit tersebut," tukasnya.

Hermendizal menambahkan bahwa pembangunan rumah sakit sebelumnya dilakukan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). seperti yang telah dilakukan di Rumah Sakit Ujung Ladang. 

"Saat ini proses pembangunan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan jalan akses sudah selsai, tinggal menunggu pembangunan gedung rawat inap," ucapnya.

Dikarenakan keterbatasan anggaran APBD, Dinas Kesehatan Kerinci mengajukan proposal ke Kementerian Kesehatan. Namun, dari dua proposal yang diajukan, hanya satu yang dikabulkan. Akhirnya, Bupati Kerinci Adirozal memutuskan untuk melanjutkan pembangunan rumah sakit di Bukit Kerman.

Hermendizal menjelaskan, "Anggaran yang diperoleh dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 65 miliar, dengan rincian Rp 42 miliar untuk pembangunan fisik, dan sisanya untuk alat kesehatan dan sarana lainnya," tulasnya.

Hermendizal juga mengharapkan dukungan dari Anggota DPRD agar Rumah Sakit Kelas D Pratama dapat dioperasikan pada tahun 2024. (qon).