JAMBICORNER.COM, KERINCI - Lagi lagi, pemerintah desa menjadi sorotan warga, kali ini Desa Simpang Empat, Kecamatan Danau Kerinci, menjadi perbincangan di tengah masyarakat.
Pasalnya, Pengelolaan Dana Desa (DD) Simpang Empat dinilai tidak trasnparan oleh pemerintah desa dalam mengalokasikan bantuan.
Atas dugaan kuat ini, warga masyarakat desa Simpang Empat yang enggan di sebutkan namanya menilai pengalokasian anggaran DD oleh kades tidak dilakukan follow up setelah di cairkan.
"Dana Desa yang di cairkan ke pihak BUMDES tidak follow up oleh kades untuk dana yang digunakan," ujarnya, Sabtu (9/9/23).
Parahnya, selain pengalokasikan anggaran DD milik desa Simpang Empat, pihak kades juga diduga mengelapan dana pemuda.
"Ya, tidak ada trasnparansi oleh apratur desa, berkemungkinan ada permainan didalam dana pemuda," tuturnya.
Tak hanya itu, dirinya menambahkan persoalan bantuan beras oleh Pemerintah melalui Perum Bulog di Provinsi Jambi yang akan di Salurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), diduga kuat di mainkan oleh pihak kades.
Diketahui, Adapun bantuan pangan beras tahap pertama telah rampung disalurkan sejak April hingga Juli 2023. Dengan sasaran target 21,353 juta KPM di 38 provinsi dengan jumlah total beras mencapai 640 ribu ton telah berhasil direalisasikan secara kolaboratif.
"Selain itu, diduga pihak kades lakukan Penggelapan bantuan beras untuk masyarakat tidak mapu," paparnya.
Lebih jauh dirinya berharap dugaan masyarakat untuk segera mendapat perhatian kusus dari aparat terkait. "Ini harus di periksa karena menyangkut hajat masyarakat, baik itu benar atau salah dari pengakuan perangkat desa nantinya," tutupnya.
Saat di konfirmasi awak media, kades Simpang Empat akui tidak ada persoalan di desa nya. "Ya tidak ada permasalahan di Desa kami, semua sudah di berikan kepada masyarakat," ujarnya, Jum'at (15/9/23).
Terkait anggaran DD dan Dana Pemuda, pihaknya tidak menganggarkan untuk tahun 2023, pasalnya kepengurusan Bumdes dan pemuda dinilai tidak aktif lagi.
"Untuk Dana Desa dan dana pemuda tidak kami Anggarkan (Tahun 2023/red), karena pengurus nya mati suri (tidak berjalan/red)," tutup Kades. (*/ynt).