JAMBICORNER.COM, KERINCI - Harga bahan bakar minyak jenis Pertamax resmi mengalami penurunan, dari sebelumnya Rp. 14.500, kini turun menjadi Rp. 13.050, meski mengalami penurunan, untuk pembelian bahan-bahan bakar minyak di SPBU Kabupaten Kerinci masih didominasi oleh bahan bakar minyak bersubsidi jenis Pertalite. Kamis (5/1/23).
Harga bahan bakar minyak jenis Pertamax saat ini mengalami penurunan, dari sebelumnya Rp. 14.500, saat ini harga Pertamax turun menjadi Rp. 13.050, penurunan harga ini sudah berlaku sejak 3 Januari 2023.
Meski mengalami penurunan harga untuk pembelian bahan bakar minyak jenis Pertamax di sejumlah pengisian bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU yang ada di Kabupaten Kerinci belum mengalami peningkatan yang signifikan. Pengisian BBM terbanyak masih didominasi untuk pengisian bahan bakar jenis Pertalite dimana dalam satu hari pihak SPBU mampu menjual hingga 16 kiloliter BBM subsidi jenis Pertalite sementara untuk BBM jenis Pertamax hanya terjual 1 kiloliter perharinya.
Salah seorang pengawas SPBU Siulak, Aldo mengatakan, sejak diturunkannya harga Pertamax sampai dengan saat ini, belum adanya peningkatan jumlah konsumen untuk pembelian BBM jenis Pertamax, baik pemotor atau pengemudi mobil.
“Ya kebetulan pas pukul 14.00 WIB siang ada penurunan harga dari Rp. 14.500 sekarang menjadi Rp. 13.050 per leter, untuk saat ini belum ada dampak pembelian Pertamax, kebanyakan mayarakat mungkin belum ada yang tau informasi penurunannya, untuk masyarakat lebih dominan membeli Pertalite,” jelas Aldo kepada awak media, Selasa (3/1/23).
Sementara itu salah seorang konsumen yang sedang melakukan pengisian BBM, Milda Putra mengaku, pihaknya masih akan tetap membeli dan menggunakan BBM jenis Pertalite, meski saat ini selisih harga antara Pertalite dengan Pertamax semakin kecil.
“Kami belum tau, kalau Pertamax turun ya kita akan menggunakan pertamax, untuk biasanya kami menggunakan Pertamax, kalau Pertamax kosong biasanya kami menggunakan Pertalite,” ucap Milda saat di wawancara.
Meski harga pertamax turun, namun sebagian konsumen masih tetap membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite. "Hal ini disebabkan karena selisih harga BBM Pertalite dan Pertamax masih cukup tinggi," tutupnya. (red/qon).